Hai teman-teman pembaca semua, apa kabar semua? Diharap tetap sehat dan selalu semangat ya! π
Perkenalkan kembali nama saya
Gregorius Kresnanto Wibowo, kalian bisa panggil saya
Kresnanto. Saat ini saya sedang menempuh perkuliah di Institut
STIAMI, Fakultas Ilmu Administrasi, Program Studi S1 - Administrasi Bisnis, Konsentrasi Bisnis Internasional, dengan Nomor Induk Mahasiswa (NIM) CB211220186.
Sudah lama saya tidak melakukan update di Blog ini, pada kesempatan kali ini dalam rangka memenuhi tugas dari mata kuliah
STARUP PRENEUR, akhirnya saya harus update lagi.
Semangat!!! Semangat!!! Yuk bisa yuk!!!π
Oke, tidak usah lama-lama lagi langsung ke bahasannya ya. Silahkan dibaca, π
SEKILAS TENTANG "FOUNDER"
1. Pengertian Founder
Founder berasal dari bahasa Inggris yang berarti pendiri. Founder merupakan sebutan untuk orang pertama yang membuat atau memberikan ide usaha, sehingga founder mengacu kepada orang pertama yang memulai atau menemukan ide bisnis. Apabila dalam satu usaha memeiliki dua atau lebih maka orang kedua dan seterusnya dapat disebut sebagai co-founder.
2. Mentalitas Founder
Bagi seorang founder, memiliki mentalitas yang kuat merupakan suatu hal yang sangat penting dan harus dimiliki. Dalam memulai dan menjalankan suatu ide bisnis pasti akan banyak sekali tantangan yang harus dilewati seorang founder yang tidak menutup kemungkinan akan mempengaruhi keteguhan visi dan misinya. Menjadi seorang founder bukan berfokus pada perubahan status tetapi lebih kepada bagaimana menjalankan tanggung jawab besar yang harus diselesaikan.
Pada saat menjalankan ide usaha memang seorang founder tidak akan bisa berjalan sendiri, dia pasti membutuhkan tim kerja yang baik. Tetapi sayangnya memiliki tim yang baik saja tidaklah cukup, karena dalam sebuah tim pasti akan ada perbedaan pendapat antara satu orang dengan yang lainnya. Perbedaan pendapat tersebut jika tidak dapat diselesaikan dengan baik maka akan timbul suatu masalah yang dapat menguji solidaritas tim tersebut, maka disinilah pentingnya seorang founder harus memiliki mentalitas supaya dapat bertahan dan mempertahankan kesatuan timnya.
Mentalisas founder merupakan sikap dan perilaku yang dapat mempengaruhi pola pikir seorang pendiri usaha agar tetap dapat mempertahankan kelompok dalam mencapai tujuan bersama.
Berikut merupakan beberapa mentalitas yang harus dimiliki seorang founder:
a. Tahan banting dalam segala situasi.
Dalam menjalankan suatu usaha apalagi yang baru dalam tahap awal, pasti akan ada banyak sekali yang mencoba menjatuhkan dengan berbagai cara, Disinilah mental sebagai seorang founder akan diuji, bagaimana dia bisa tetap tahan banting dalam situasi yang dapat dikatakan tidak medukungnya.
b. Problem solving yang baik
Dalam menjalankan suatu usaha pasti tidak akan lepas dari suatu masalah baik yang disebabkan oleh internal maupun eksternal. Sebagai seorang founder harus memiliki problem solving yang baik, hal ini bertujuan supaya masalah yang terjadi tidak berlarut bahkan sampai mempengaruhi kelangsungan hidup usahanya. Problem solving dapat di peroleh pemikiran sendiri atau pemikirian bersama atas hasil diskusi dengan tim.
c. Disiplin
Dalam menjalankan suatu usaha jika ingin hasilnya berhasil dan sesuai harapan maka seorang founder harus memiliki sikap disiplin. Disiplin dalam arti harus mentaati setiap hal atau atauran-aturan yang telah ditetapkan, membuat target dan mengusakahannya supaya dapat dicapai.
d. Memiliki pendirian dan prinsip yang kuat
Dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha sangat diperlukan bagi seorang founder untuk memiliki pendirian dan prinsip yang kuat, hal ini bertujuan agar dalam merealisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan tidak mudah goyah sehingga tujuan tetap terarah,
e. Berani ambil resiko
Dalam menjalankan suatu usaha sebaiknya jangan selalu berada dalam zona nyaman, sebagai seorang founder harus berani mengajak timnya untuk keluar dari zona nyaman dan mengambil resiko demi kemajuan usaha.
f. Tidak takut akan perubahan
Setiap waktu dan setiap saat segala sesuatu pasti akan berubah dan tidak selalu pasti, maka sebagai seorang founder juga harus memiliki sikap untuk tidak takut akan perubahan dan dapat membuat startegi penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi.
g. Kreatif
Dalam menjalankan suatu usaha, kreatifitas sangatlah diperlukan. Seorang founder haruss memiliki kreatifitas yang lebih dari tim yang bekerja bersamanya, hal ini bertujuan agar seorang founder dapat dengan mudah untuk mengajak timnya mengembangkan inovasi atau ide-ide baru dalam menghadapi perubahan zaman.
h. Mampu membangkitkan semangat tim di tengah masalah
Tingkat kesulitan dari suatu masalah akan berbeda-beda terkadang ada masalah yang tingkat kesulitannya sangat rumit dan bahkan menguras energi dan pikiran dari seseorang atau tim yang mengerjakan yang tidak menutup kemungkina mengakibatkan mereka mulai menyerah. Dalam situasi demikian peran seorang founder sangat diperlukan untuk dapat membangun semangat timnya, jangan hanya diam saja tetapi coba untuk terlibat aktif menanyakan progres kerjanya dan jangan lupa untuk memberikan reward atas setiap hasil usaha yang dikerjakan.
3. Pola Pikir Seorang Founder
Salah satu hal yang menjadi faktor penentu terhadap kesuksesan startup adalah pola pikir seorang founder dalam membangun bisnisnya. Dengan memiliki pola pikir yang tepat, akan membuat bisnis dapat berjalan dengan baik dan cepat. Pola pikir seorang founder adalah pola pikir yang bersifat produktif, kreatif dan inovatif. Tanpa meiliki pola pikir yang demikian, akan sulit bagi seorang founder untuk dapat terus bertahan dan berkembang dalam menjalankan usahanya terutama starup.
Berikut merupakan beberapa pola pikir yang harus dimiliki seorang founder:
a. Pola pikir terhdap ide dan model bisnis yang jelas
Seorang founder sebaiknya berfokus pada satu ide dan arah bisnis yang jelas, dari pada memiliki banyak ide tetapi arahnya tidak jelas mau dibawa kemana, hal ini malah justru akan menghilangkan fokus dan tujuan dari bisnis tersebut
b. Pola pikir terhadap modal terbatas bukan hambatan
Seringkali setiap orang terjebak dalam pemikiran bahwa modal terbatas tidak akan bisa berkembang lagi, tetapi bagi seorang founder pola pikir seperti ini harus dihilangkan dan diganti menjadi modal terbatas bukan suatu hambatan. Dengan pola pikir ini maka founder akan bisa memikirkan langkah-langkah apa yang harus diambil untuk menutupi kekurangan modal dengan tepat.
c. Pola pikit untuk meminimalisir keraguan
Berpikir banyak tetentang keraguan bukanlah hal yang baik, justru malah akan menghambat proses perkembangan usaha. Bagi seorang founder harus dapat meminimalisir keraguan tersebut dapat dilakukan dengan cara mencari informasi bisnis dari berbagai referensi, mencari mentor yang tepat dan supportif, serta selalu berfokus pada hal-hal positif.
e. Pola pikir transparansi
Sebagai seorang founder harus memiliki pemikiran terbuka, jangan menganggap semua masalah atau hal baik adalah informasi miliki pribadi. Komunikasikan dengan semua tim tentang apapun informasi yang berkaitan dengan usaha supaya tercipta harmonisasi tim yang baik.
f. Pola pikit mengikuti perkembangan tren yang ada
Setiap waktu tren akan berubah dan berkembang, sebagai seorang founder harus bisa memiliki pemikirian terbuka akan hal itu agar dapat menciptakan ide baru yang menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi sehingga apabila pengemasan idenya tepat sesuai perkembangan, tidak mennutup kemungkin dapat menjadi suatu gebrakan bisnis di pasar.
g. Pola pikir yang menganggap kebutuhan konsumen adalah yang utama
Konsumen pasti akan lebih tertarik membeli suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhannya, sehingga penting bagi seoarang founder untuk memiliki pola pikir yang dapat melihat kebutuhan konsumen mengenai apa yang sedang dicari dan diterima oleh konsumen.
4. Membentuk Mentalitas dan Pola Pikir Seorang Founder
Mentalitas dan pola pikir seorang founder tidak bisa didapat secara instan, kedua hal tersebut perlu dilatih dan dikembangkankan dengan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Untuk itu, berikut beberapa hal yang dapat memabntu untuk membentuk mentalisat dan pola pikir seorang founder:
a. Membentuk mentalisas seorang founder:
1. Bertukar pikiran
Bertukar pikiran disini adalah melalukan komunikasi dengan orang-orang yang dianggap bisa menjadi seorang mentor yang dapat membantu memberikan arahan terbaik pada saat menghadapi berbagai masalah, atau bahkan dapat juga bertukar pikiran dengan tim yang bekerja sama menjalankan bisnis. Dari hasil tukar pikirina tersebut maka seorang founder akan lebih banyak menemukan jawaban-jawabn yang mungkin pada awalnya tidak terpikirkan.
2. Menindak lajuti sebuah ide
Apabila dari hasil tukar pikiran tersebut didapakan suatu ide baru, segera tindak lanjuti ide tersebut jangan terlalu lama dibiarkan karena siapa tau ide tersebut cocok untuk perkembangan usaha,
3. Berani untuk mengizinkan adanya kegagalan dan resiko
Kegagalan dan resiko memang dua hal yang akan selalu dihindari bagi seorang founder, tetapi bukan berarti kita lalu menolak atau tidak mengizinkan apabila memang kegagalan dan resiko tersebut terjadi dalam bisnis kita. Dengan kita mengizinkan kedua hal itu terjadi, akan dapat melatih mental kita sebagai seorang founder
b. Membentuk pola pikir seorang founder:
1. Identifikasi setiap masalah
Dalam tahap ini cobalah untuk menemukan tiga hal utama dari masalah yang terjadi yaitu apakah masalah itu penting, apakah masalah itu genting, dan apakah masalah itu memotivasi.
2. Analisa solusi yang sudah dijalankan
Dalam tahap ini terdapat dua hal utama yang akan menjadi perhatian, yaitu apakah solusi yang dijalankan efektifi dan efisien.
3. Identifikasi solusi yang terbaik
Dari hasil analisa solusi tersebut, lakukan identifikasi kembali mana solusi yang terbaik, yang tepat untuk mendapatka keuntungan.
4. Meringkas setiap proses perbaikan secara terus menerus
Seorang founder harus selalu dapat berpikir bahwa tidak akan ada solusi yang sempurna dengan tingkat kesuksesan 100%, tetapi paling tidak dia tahu apa saja yang masih harus diperbaiki ke depan dengan mencari tahu melalui masukan-masukan dari pengguna.
Referensi: