Hai semua, siapa diantara kalian yang ingin sekali membuat seuatu usaha tapi merasa sulit untuk menciptakan atau merealisasikan idenya? Saya sendiri termasuk orang yang merasa demikian, karena memang menciptakan produk tidak semudah membalikkan telapak tangan, selama prosesnya pasti akan selalu ada masalah. Maka dari itu, untuk membuat suatu produk dengan bisa dengan cepat, hemat, dan disukai konsumen, kita perlu menggunakan suatu metode yang disebut dengan "DESIGN SPRINT".
Nah, pada artikel kali ini saya akan sedikit membahas tentang Design Sprint, dimana seperti yang sudah di sebutkan diatas. hal ini merupakan salah satu metode yang dapat dilakukan untuk pembentukan dan juga pemilihan ide. Untuk lebih jelasnya, yuk simak pembahasan dibawah ini. Selamat membaca. 😉
DESIGN SPRINT, METODE PEMBENTUKAN DAN PEMILIHAN IDE
Pengertian Design Sprint
Design Sprint adalah sebuah kerangka kerja yang dikerjakan dalam waktu 5 hari untuk membantu menciptakan suatu produk baru dengan cepat. Dibutuhkan komunikasi dan interaksi yang dalam untuk menjalankan berbagai tahapan yang ada pada design sprint, dengan tujuan agar kita mampu mengeluarkan berbagai jenis ide, masalah, sekaligus solusi yang nantinya harus diuji kepada calon pengguna.
5 Tahapan Design Sprint
Seperti yang terlihat dalam gambar diatas, Design Sprint memiliki 5 tahap dimana yang dibagi dalam 5 hari, sehingga dalam 1 hari akan ada 1 tahap yang harus dikerjakan. Berikut merupakan penjelasannya:
1. Understand (Pahamai)
Tahap understand dilakukan pada hari pertama. Tahap ini bertujuan untuk menentukan target yang dapat diselesaikan dalam sprint ini atau dapat dikatakan kita harus mengumpulkan berbagai informasi terkait masalah produk. Beberapa contoh masalahnya antara lain ada stakeholder, kebutuhan pengguna, dan kapasitas pribadi. Pada tahap ini akan terdapat banyak diskusi mengenai rencana sprint. Teknik-teknik yang dapat digunakan berupa:
- Wawancara
- Focus group discussion
- Survei
- Analisis masalah dari seluruh online tools atau metric
2. Diverge (Kembangkan)
Tahap diverge dilakukan pada hari kedua. Tahap ini bertujuan untuk mencari semua solusi yang memungkinkan atas permasalahan yang sudah dibahas pada tahap understand. Dalam membuat solusi, penting untuk tetap berfokus pada inti masalah dengan cara mengukur tingkat kepentingan dari masalah tersebut, selain itu perhatikan pula user persona yang akan digunakan sebagai validasi pengguna.
3. Decide (Putuskan)
Tahap decide dilakukan pada hari ketiga. Tahap ini bertujuan untuk meninjau kembali semua solusi yang telah dibahas pada tahap divege. Semua anggota akan melakukan diskusi dan memberikan voting atas ide solusi terbaik untuk kemudian diimplementasikan. Selanjutnya, gambaran sketsa akan dibuat berdasarkan ide solusi yang dipilih.
4. Prototype (Membuat Produk)
Tahap prototype dilakukan pada hari keempat. Tahap ini bertujuan untuk menciptakan sebuah produk berdasarkan hasil sketsa atau rancangan yang telah dibuat pada tahap decide yang nantinya akan digunakan sebagai tester. Perlu diperhatikan bahwa dalam mebuat sebuah produk ini penting untuk menekan biaya pembuatannya karena hasil produk di tahap ini bukanlah hasil akhir.
5. Validate (Validasi)
Tahap validate dilakukan pada hari kelima. Hasil prototype yang telah dibuat akan diuji dan dinilai oleh pengguna yang tepat. Pengujian ini harus bersifat objektif. Oleh karena itu, developer dari perusahaan tersebut tidak boleh ikut melakukan pengujian karena terdapat tendensi untuk bersifat subjektif. Catat setiap hasil yang didapat sebagai bahan peninjauan kembali nantinya.
Keunggulan Menerapkan Design Sprint
Berikut merupakan beberapa keunggulan menerapkan Design Sprint:
- Memecahkan masalah design dengan cepat
- Sudah mendapatkan validasi dari konsumen atau pengguna
- Meminimalkan resiko untuk gagal
- Membangun perspektif design lebih lincah dan cepat
- Sebagai alat kolaborasi dalam mebangun tim yang solid
- Menghemat waktu dan biaya
Kapan Menggunakan Design Sprint?
Design Sprint dapat digunakan kapan saja tidak memerlukan waktu khusus, karena memang metode Design Sprint diciptakan untuk mengembangkan produk dengan cepat. Tetapi berikut merupakan waktu yang tepat untuk menggunakan Design Sprint:
- Di awal project berjalan untuk menentukan apa yang ditawarkan produk kita atau untuk menciptakan visi bersama
- Saat menemukan hambatan dalam proses penyelesaian project
- Saat project mulai berjalan lambat dan butuh dipercepat
Demikianlah pembahasan terkait Design Sprint. Semoga bisa sedikit membantu kalian untuk memahami apa itu Design Sprint, bagiamana tahapannya dan kapan dapat menggunakan Design Sprint.
Terimaksih.
Salam semangat. 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar