TEORI TREACY & WIERSEMA
"VALUE DISCIPLINE"
Apa itu Value Discipline?
Hal ini dikarenakan bedanya value discipline yang diambil, maka berbeda pula operating model yang harus disiapkan oleh pelaku bisnis. Operating model sendiri terdiri dari core process, struktur organisasi, sistem manajemen, teknologi informasi dan budaya.
Michael Treacy dan Fred Wiersema juga berpendapat bahwa bahwa organisasi akan selalu unggul dalam hal yang baik. Posisi nilai ini ditentukan oleh pendapat pihak eksternal seperti misalnya pelanggan dan pemasok organisasi.
4 (empat) aturan Value Discipline
- Cobalah untuk menjadi yang terbaik dengan unggul dalam salah satu Value Discipline.
- Pertahankan ambang batas standar pada Value Discipline lainnya.
- Kontrol pasar dengan meningkatkan nilai dari tahun ke tahun.
- Dukung Value Discipline yang dipilih dengan memberikan model organisasi (operasional) yang dipilih dengan baik.
3 (tiga) tipe Value Discipline
Tiga pilihan Value Discipline yang dimaksud pada metode ini adalah:
- Operational Excellence
- Product Leadership
- Customer Intimacy
1. Operational Excellence - Best Total Cost
Menyediakan produk yang dapat customer andalkan dengan harga yang kompetitif dan mudah untuk dibeli. Value proposition yang ditawarkan adalah harga rendah dan/atau kemudahan dalam mendapatkan produknya.
Empat fitur operating model dalam operational excellence:
- Core process berfokus pada penawaran produk end-to-end dan jasa yang dioptimasi untuk meminimalisir biaya dan kesulitan.
- Operasional sudah berstandar, sederhana, dikendalikan sedemikian rupa dan direncanakan memusat sehingga keputusan berada di tangan pegawai tingkat atas.
- Sistem manajemen fokus pada transaksi yang terintegrasi, andal, cepat.
- Budaya fokus pada efisiensi
2. Product Leadership - Best Product
Terus berusaha menyediakan produk yang menjadi pemenang dalam pasar atau aplikasi baru yang berguna bagi produk atau jasa yang sudah ada. Sehingga perusahaan seperti ini harus kreatif, agile, dan mengandalkan kecepatan. Terus beradaptasi dan memberikan respon cepat terhadap situasi yang mereka hadapi. Birokrasi dihindari karena hal ini memperlambat komersialisasi ide-ide.
Empat fitur operating model dalam product leadership:
- Core process fokus pada penemuan pengembangan produk dan eksploitasi market.
- Struktur organisasi tidak terlalu mengikat, dibutuhkan hanya sewaktu-waktu dan terus berubah untuk mengikuti inisiatif wirausaha dan pengarahan kembali sesuai dengan karakteristik pekerjaan di wilayah yang belum tereksplore sama sekali.
- Sistem manajemen fokus pada kesuksesan produk dan diarahkan oleh hasil, pengukuran dan penghargaan dan tidak menyalahkan eksperimen yang sudah dilakukan.
- Budaya mendorong imajinasi, pencapaian, pemikiran di luar hal yang sudah biasa, dan mengandalkan mindset yang terfokus pada masa depan oleh para individu
3. Customer Intimacy - Best Total Solution
Perusahaan yang terus berusaha menjalin hubungan yang baik dengan customer sehingga tidak fokus untuk memuaskan pasar secara luas, tapi fokus memuaskan customer tertentu. Perusahaan terus berusaha membuat produk dan jasa yang bisa memberikan solusi keseluruhan yang terbaik. Dengan pendekatan ini, aset terbesar perusahaan ini adalah keloyalan customer.
Operating model yang dibutuhkan oleh perusahaan ini membuat mereka mudah untuk menghasilkan dan mengantarkan dukungan-dukungan yang luas dan lebih dalam.
Empat fitur operating model dalam customer intimacy:
- Core process terobsesi dengan pengembangan solusi, manajemen hasil dan manajemen hubungan.
- Stuktur bisnis mendelegasikan pembuat keputusan pada para pegawai yang dekat hubungannya dengan customer.
- Sistem manajemen yang terus berusaha menciptakan hasil untuk dipilih dan dipakai oleh client.
- Budaya yang mengandalkan solusi khusus dibandingkan umum dan menginginkan hubungan dengan customer yang dalam dan jangka waktu panjang.
Fundamental strategi untuk masing-masing Value Discipline
Strategic Focus - Operational Excellence
Maka, competitive drivers/needs nya adalah:- Narrow product lines
- High expertise in chosen areas of focus
- Moderate change in technology or structure
- Focus on cost, efficiency, and volume
Strategic Focus - Customer Intimacy
Maka, competitive drivers/needs nya adalah:- Strong customer focus
- Relationship driven
- Two competitive requirements
- Quick movement in developing markets
- Efficient operations as markets mature
Strategic Focus -- Product Leadership
Maka, competitive drivers/needs nya adalah:
- Search for new products, new markets, and new techniques
- Experiment with trends
- Initiate change to which competitors must respond
Contoh perusahaan yang menerapkan Value Discipline
Untuk contoh yang penulis cantumkan disini adalah berdasarkan pengamatan dan data yang penulis peroleh dari internet, sehingga untuk kebenarannya tidak mutlak 100% πoleh karena itu disarankan bagi pembaca untuk dapat melakukan pemeriksaan kembali, dan silahkan berkomentar dibawah apabila ada informasi yang keliru. π
Penulis akan memberikan 1 (satu) contoh perusahaan yang menerapakan Value Discipline dengan tipe "Product Leadership" yaitu adalah APPLE.
Mengapa dapat penulis katakan demikian, karena seperti penjelasan diatas product leadership mengajak perusahaan untuk terus berusaha menyediakan produk yang menjadi pemenang dalam pasar atau aplikasi baru yang berguna bagi produk atau jasa yang sudah ada. Baru-baru ini Apple telah mengeluarkan produk terbarunya yaitu iPhone 13, setelah sebelumnya telah meluncukan iPhone 12. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan Apple ingin menunjukan kepada pasarnya bahwa mereka akan selalu menyediakan produk-produk yang terbaru sesuai dengan perkembangan zaman.
Meskipun kalau kita lihat ada juga beberapa perusahaan Smart Phone yang menerapkan metode yang sama, seperti contohnya SAMSUNG, tetapi pada kenyataannya saat ini yang lebih unggul adalah APPLE. Fenomena yang penulis lihat saat ini banyak anak muda yang cenderung merasa bangga jika memiliki iPhone, bahkan mereka rela mencari hutangan hanya untuk memiliki barang tersebut.
Lalu jika kita melihat dari empat fitur operating modelnya, pada APPLE menerapkan hal berikut:
- Core process:
- Struktur organisasi:
Apple dibagi menjadi beberapa divisi yang terfokus. Setiap divisi memiliki manajemen atas dan wakil presiden mereka sendiri.
- Sistem Manajemen:
Apple sukses karena mereka memiliki basis konsumen yang loyal. iPhone sering dilihat sebagai titik masuk ke dalam penawaran produk Apple, dan seiring waktu, pelanggan mereka cenderung beralih dan membeli perangkat Apple lainnya juga, seperti iPad, MacBook, atau Smartwatch.
Apple menganggap pelanggan dan pengalaman pelanggan selalu menjadi pusat dari setiap perkembangan baru. Ini berarti bahwa Apple selalu memproduksi produk ramah konsumen yang menawarkan pengalaman pengguna yang luar biasa dan yang membuat pelanggan mereka datang kembali untuk mendapatkan lebih banyak lagi.
- Budaya:
Dengan sistem hierarki yang berfokus pada keahlian yang telah diterapkan Apple dalam organisasi mereka ini berarti bahwa mereka memiliki kontrol terhadap perusahaan yang kuat. Masing-masing divisi memiliki otoritas yang cukup untuk memungkinkan mereka melakukan yang terbaik, hal inilah yang membuat Apple telah menciptakan beberapa produk yang benar-benar memimpin pasar selama bertahun-tahun.
Fakta bahwa divisi perusahaan mereka diatur oleh keahlian dan bukan produk berarti bahwa setiap individu yang bekerja untuk Apple memiliki peran khusus dengan pekerjaan spesialis. Setiap karyawan menjalankan peran yang paling sesuai dengan keahlian mereka. Ini berarti bahwa mereka memiliki kemampuan untuk menciptakan produk yang benar-benar terintegrasi dengan pengalaman pengguna yang luar biasa yang selalu dapat dibanggakan.
Demikian pembahasan kali ini mengenai TEORI TREACY & WIERSEMA "VALUE DISCIPLINE". Semoga bahasan ini bisa membantu Readers dalam memahani Value Discipline.
Jika memang ada yang keliru dalam penulisan ini, silahkan Readers beri komentar di bawah.
Terimaksih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar